Ritme hidup di kota yang begitu dinamis secara nggak sadar bikin kita jadi cepat lelah fisik dan mental. Makanya, nggak heran kalau orang mulai interested jalanin slow living atau gaya hidup slower. Gaya hidup ini juga udah mulai banyak di-discuss di media, lho! Bahkan, salah satu aktris tanah air, Lulu Tobing, mengaku dirinya izinkan hidup berjalan dengan sangat lambat. Biar kamu ada gambaran, simak penjelasan soal slow living lifestyle di bawah ini!
Perkembangan tech dan media sosial secara nggak sadar berikan dampak buruk bagi hidup kita. Dengan bantuan tech, orang jadi jalanin tugas-tugas dengan sistem auto pilot. Di sisi lain, media sosial membuat manusia bisa melihat hidup manusia lain yang sepertinya lebih banyak berhasil dari pada gagal. Dua hal itu akhirnya membuat kita jadi kurang makna dan nggak bisa terima diri sendiri.
Slow living adalah gaya hidup yang membuat orang bisa lebih hayati setiap momen dalam hidup. Fokusnya bukan pada speed capai banyak hal, tapi lebih pada kesadaran penuh ketika kita peroleh hal tersebut. Dengan begini, orang bisa mindful nikmati momen di masa ini dari pada cemasin masa depan dan sesali masa lalu. Sehingga, hubungan dengan orang sekitar yang berada di masa kini pun jadi lebih baik.
Menjalani hidup yang slower dan penuh makna tentu punya banyak manfaat dari pada kejar target secara terburu-buru. Ini dia beberapa hal yang bakal GoGetters rasakan.
Manfaat yang paling terasa dari slow living lifestyle adalah bisa turunin tingkat stres dalam dirimu. Kadang deadline yang numpuk memang bikin kita stres. Tapi, dengan terapin pola hidup ini, GoGetters jadi bisa fokus dan atur priority. Pada akhir, tugas-tugas pun akan lebih cepat selesai, deh.
Berikutnya poin kedua. Hidup berkesadaran tentu bikin GoGetters tahu gimana caranya ngatur prioritas dan biasanya hal ini libatin olah raga. Ketika kamu rutin olah raga, automatically sistem imun tubuh akan naik jadi kesehatan fisikmu pun akan lebih baik. Selanjutnya, men sana in corpore sano, yaitu di dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang kuat.
Slow living itu erat kaitannya dengan hidup berkesadaran. Saat kamu sadar penuh dengan apa yang kamu lakukan, biasa GoGetters juga akan menaruh perhatian pada barang atau makanan yang dimakan. Apakah itu baik untuk alam atau justru sebaliknya. Kamu jadi bisa beralih ke barang atau makanan yang bisa pelihara alam.
Hidup berkesadaran membuat kita cenderung prioritasin apa yang ada sekarang. Makanya, nggak heran kalau orang akan punya hubungan yang lebih erat dengan orang-orang di sekitar karena biasanya kita jadi sadar betul bahwa waktu nggak bisa diputar kembali dan masa depan adalah akumulasi hari ini.
Siapa bilang slow living bikin kamu nggak malas-malasan? Justru dengan terapin gaya hidup ini, kamu malah bisa lebih produktif karena tahu betul gimana caranya maksimalin waktu. Contohnya, dengan terapkan teknik pomodoro, GoGetters jadi bisa seimbangin waktu kerja dan break. Teknik ini butuhkan fokus selama 25 menit untuk break 5 menit.
Kamu pengin mencoba slow living lifestyle, tapi masih bingung apa yang mesti dilakukan? Coba ikuti beberapa rutinitas simpel pada poin-poin berikut.
Jadi slow living adalah gaya hidup yang bisa jadi solusi buat kamu yang alami lelah fisik dan mental. Dengan terapin slow living lifestyle, kanu bisa kurangi stres, pelihara kesehatan fisik, lestarikan lingkungan, pererat hubungan dengan sekitar, dan meningkatkan produktivitas kerja. GoGetters bisa memulai jalankan gaya hidup berkesadaran ini dengan lakukan beberapa contoh di atas. Jangan lupa juga buat kunjungi blog Kata Gita untuk tips gaya hidup lainnya!
