Tanpa disadari, setiap harinya kita terpapar oleh blue light atau cahaya biru, yaitu spektrum cahaya tampak (visible light) yang berada di antara ultraviolet (UV) dan infrared. Selain terkandung dalam paparan sinar matahari, blue light juga bisa berasal dari cahaya lampu LED serta gadget, seperti smartphone dan laptop. Solusinya adalah kacamata anti blue ray, alias kacamata dengan lensa khusus yang bisa memfilter cahaya biru agar tidak masuk ke mata.
Kalau dibandingkan dengan sinar UV, blue light memang memiliki panjang gelombang yang lebih pendek. Tapi, energinya justru lebih tinggi sehingga membuat blue light masuk kelompok High Energy Visible (HEV) Lights. Karena hal ini, radiasi blue light atau blue ray pun bisa memicu beberapa dampak berikut:
Blue light adalah radiasi yang bisa mengganggu ritme sirkadian atau jam biologis tubuh kamu. Padahal, salah satu fungsi ritme sirkadian adalah mengatur pola tidur. Kalau ritme sirkadian terganggu, kamu bakal sulit tidur atau insomnia. Kualitas tidur yang berkurang bisa mengganggu proses metabolisme tubuh hingga membuat mood mudah naik-turun.
Baca Juga: 5 Inspirasi Mix & Match Style Pakaian Pria dan Brand Pilihan
GoGetters, pernahkah kamu merasa pusing setelah main gadget selama berjam-jam? Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah blue light sebagai penyebab radiasi HP, tablet, laptop, maupun gadget lainnya. Soalnya, gelombang yang terpancar dari blue light memang bisa menyebabkan pusing, sakit kepala, mual, hingga muntah.
Screen fatigue, atau kelelahan mata, merupakan salah satu ciri-ciri mata terkena radiasi komputer, smartphone, atau benda elektronik lain yang memancarkan blue light. Beberapa tanda umum dari kondisi screen fatigue adalah mata kering atau berair, terasa nyeri di sekitar mata, penglihatan mengabur, sakit kepala, serta vertigo.
Sebagai penyebab radiasi HP, laptop, maupun gadget lain, ternyata blue light mengandung enzim yang bisa mengurangi kolagen pada kulit dan menghalangi pembentukan kolagen baru. Padahal, kolagen berperan penting dalam menjaga elastisitas kulit. Akibatnya, kulit pun jadi mengalami penuaan dini, yang biasanya ditandai dengan kerutan dan garis-garis halus.
Selama kita sibuk menggunakan gadget kesayangan, lensa mata kita bekerja keras untuk menyaring radiasi blue light biar nggak merusak retina. Tapi, dalam jangka panjang, lensa kita lama-lama juga bisa rusak karena terus jadi “tameng garda depan” buat retina!
Lantas, apa yang terjadi kalau kinerja lensa mata menurun? Di usia lanjut, risiko mengalami katarak jadi lebih tinggi. Gejalanya bisa berupa lensa mata yang makin keruh atau berubah warna.
Selain katarak, degenerasi makula juga termasuk efek samping paparan blue ray secara terus-terusan yang perlu kamu waspadai, GoGetters! Memangnya, makula itu apa, sih?
Gampangnya, anggap saja makula adalah organ di belakang retina mata kita yang berfungsi menangkap cahaya dan menjadi “rumah” buat syaraf penglihatan.
Nah, kalau sampai rusak, kita bakal kesulitan melihat karena ada garis tengah yang bikin sekitar kita buram. Terutama, di ruangan yang remang-remang.
Rasanya memang sulit untuk menghindari blue light sepenuhnya, apalagi kalau aktivitas harian kamu banyak melibatkan pemakaian gadget. Tapi, kamu bisa melindungi diri untuk mengurangi dampak radiasi blue light atau blue ray. Yuk, intip caranya di bawah ini!
Menggunakan kacamata anti blue ray bisa menjadi cara efektif untuk menghindari efek radiasi blue light. Fungsi kacamata blue ray adalah menangkal radiasi blue light agar nggak langsung mengenai mata. Soalnya, kacamata jenis ini memiliki lensa anti-radiasi sehingga dapat mengurangi rasa lelah di area mata akibat pemakaian gadget, serta mencegah kerusakan pada retina.
Sekadar informasi, harga lensa kacamata blueray dimulai dari Rp100 ribuan. Tapi, harga spesifiknya bisa berbeda-beda bergantung dari brand, kualitas lensa, sampai kondisi mata (minus, plus, atau silinder).
Selain itu, GoGetters juga perlu tahu perbedaan lensa photocromic dan blueray supaya bisa memilih yang paling tepat. Fungsi kacamata blue ray adalah menangkal dampak radiasi blue light dari paparan sinar matahari atau gadget. Sedangkan, kacamata photochromic memiliki lensa yang bisa berubah warna jadi gelap saat terpapar sinar matahari, sehingga cocok kamu pakai pada siang hari agar mata nggak silau.
Tertarik ingin pakai kacamata blueray untuk menghalau efek negatif cahaya biru? Ini dia berbagai rekomendasinya yang bisa kamu coba!
Salah satu rekomendasi bagus merek blueray kacamata adalah Grey Jack. Kacamata anti-blue ray ini memiliki bantalan empuk pada hidungnya, sehingga tetap nyaman digunakan selama seharian beraktivitas.
Dengan budget sekitar Rp600 ribu, kamu bisa mendapatkan kacamata blueray dengan lensa minus maupun non-minus, serta frame aluminium yang ringan tapi kokoh. Pokoknya, cocok untuk kamu yang rabun jauh!
Suka kacamata dengan nosepad yang bisa diatur sesuai selera? Kamu bisa menemukan kelebihan ini pada kacamata anti-blueray dari merek Gentle Fawn! Kapan pun kamu merasa bantalannya terlalu “nge-press” di batang hidung, kamu cukup mengendurkan baut di sekitarnya dengan gampang.
Oh iya, kacamata seharga Rp500 ribuan ini hadir dengan frame bentuk kotak yang minimalis tapi stylish, plus cocok untuk berbagai bentuk wajah, lho.
Kalau GoGetters lagi cari kacamata blueray dengan harga yang cukup terjangkau, La Chapella bisa menjadi jawaban untukmu, nih.
Kisaran harganya antara Rp227 ribuan sampai Rp498 ribu tergantung dari power lensa yang kamu mau. Semakin kuat, semakin banyak juga bluelight yang dapat difilter, dan harganya akan menyesuaikan. Selain itu, kacamata ini juga pas buat kamu pecinta frame tipis karena bentuknya sangat minimalis!
Last but not least, ada IOOI Eyewear yang juga menawarkan kacamata blueray dengan harga affordable. Kisarannya pun hanya Rp150 ribuan sampai Rp240 ribuan saja, tergantung dari seberapa kuat filter bluelight-nya. Tentunya, varian dengan indeks yang tinggi lebih disarankan kalau GoGetters punya ukuran minus matamu lebih dalam. Tenang, keduanya tetap bisa menyaring bluelight dari layar komputer maupun smartphone, kok!
Kalau kamu termasuk orang yang suka meletakkan smartphone di bawah bantal saat tidur, sebaiknya hentikan kebiasaan ini. Soalnya, kamu masih bisa terpapar radiasi blue light dari smartphone tersebut sehingga menyebabkan sulit tidur. Untuk itu, letakkan smartphone, tablet, atau gadget lain di tempat yang agak jauh dari kasur.
Tentunya, salah satu cara paling efektif mengurangi dampak radiasi blue light adalah dengan mengurangi waktu pemakaian gadget. Mungkin kamu bisa mengeksplor hobi yang nggak melibatkan gadget, seperti baca buku atau main lego. Jadi, di luar urusan kantor yang pasti butuh gadget, kamu bisa berjauhan dari smartphone maupun laptop.
Selain pakai kacamata anti blue ray, kamu juga bisa menggunakan perangkat tambahan seperti bluetooth earphone atau earpod. Jadi, saat harus menerima telepon, kamu nggak perlu menempelkan smartphone ke kulit kepala, sehingga bisa meminimalisir paparan blue light sebagai penyebab radiasi HP.
Terjawab sudah, kan, kenapa fungsi kacamata blue ray penting banget? Soalnya, kacamata satu ini mampu menangkal dampak radiasi blue light yang bisa menyebabkan gangguan tidur, sakit kepala, screen fatigue, hingga penuaan dini. Kamu bisa mendapatkan kacamata anti blue ray di Viuum atau iEye di kotamu. Buat tim online, jangan lupa beli melalui fitur eShop di aplikasi GetPlus.
Baca Juga: Biar Worth It, Cek 7 Rekomendasi Kado untuk Bayi & Cara Pilihnya
Tersedia banyak promo menarik dari merchant optik pilihan, sehingga kamu bakal #UntungPakeGetPlus saat belanja kacamata. Makanya, yuk, buruan download aplikasi GetPlus! Jangan lupa juga kunjungi blog Teman Gita untuk mendapatkan banyak info seru lainnya!
